Penyebab DM

DIABETES, Gara-gara Pankreas “MOGOK”

diabetes-diagram-480pix
Diabetes Mellitus (DM), demikian nama lengkap penyakit ini. Tapi, sering disingkat diabetes saja. DM sebenarnya merupakan penyakit akibat gangguan metabolisme. Pada saat metabolisme tubuh dalam kondisi normal, suplai karbohidrat ke dalam tubuh akan langsung diubah menjadi glukosa atau sering disebut oleh awam sebagai gula. Pada saat yang bersamaan, pankreas juga memproduksi hormon insulin yang kemudian masuk ke dalam aliran darah agar glukosa dapat diubah menjadi energi yang dibutuhkan oleh setiap sel di seluruh bagian tubuh.
PENYEBAB “MOGOK” NYA PANKREAS
  • Penyusutan sel akibat masalah genetik
  • Peradangan yang disebabkan oleh serangan virus ke pankreas, khususnya Pulau Langerhans sehingga pankreas tidak bekerja dengan baik. DM jenis ini merupakan DM tipe I, yakni diabetes yang tergantung pada insulin. DM-nya muncul pertama ketika penderita masih berusia dibawah 30 tahun.
  • Metabolisme yang melambat akibat penuaan. Pada kondisi ini pankreas memproduksi insulin dalam jumlah cukup tapi tubuh tidak meresponnya dengan baik. Akibatnya, glukosa tetap saja menumpuk di dalam darah dan urine. Kondisi ini sering terjadi pada penderita DM tipe II, yakni diabetes yang tidak tergantung pada insulin dan biasanya meyerang orang paruh baya dengan gaya hidup kurang gerak dan banyak makan makanan tinggi kalori serta lemak tapi kurang serat.
type-2-diabetes-from-webmdBila metabolisme itu berjalan dengan baik, tak akan ada kelebihan glukosa dalam darah. Tapi, metabolisme ini bisa kacau gara-gara pankreas yang “mogok” bekerja, sehingga tidak tersedia hormon insulin yang cukup untuk mengubah glukosa menjadi energi.
Kekurangan insulin dalam tubuh mengakibatkan glukosa menjadi tetap berada dalam darah. Bila darah kewalahan menampungnya, glukosa ini akhirnya masuk ke dalam urine untuk dibuang. Itu sebabnya, ketika kadar gula dalam darah dan urine penderita diukur, hasilnya diatas normal.
GEJALA :
  • Sering haus
  • Sering buang air kecil
  • Sering lapar
  • Kaki dan tangan sering kesemutan
  • Kehilangan berat badan padahal nafsu makan tetap besar.
  • Lemas dan lelah
Pada tahap lebih lanjut :
  • Penderita mudah tersinggung
  • Kulitnya kering dan gatal-gatal
  • Luka menjadi lama sembuhnya
  • Penglihatan menjadi kabur
  • Infeksi berulang pada kandung kemih, vagina, dan kulit.
DUA KALI PEMERIKSAAN
Kalau Anda mengalami gejala diabetes, segeralah pergi ke dokter. Untuk memastikan diagnosisnya, dokter akan meminta Anda melakukan pemerikasaan kadar gula dalam darah dan urine di laboratorium. Kedua pemeriksaan ini biasanya akan dilakukan dua kali. Pertama untuk mendapatkan nilai gula darah puasa. Sebelum pemeriksaan pertama, penderita diharuskan berpuasa 8 – 10 jam sebelum pemeriksaan. Sesudahnya, penderita dipersilakan makan dan minum, lalu 2 – 3 jam kemudian dilakukan pemeriksaan kedua untuk memperoleh nilai gula darah setelah makan.
Mengapa harus menunggu begitu lama?
Asumsi para ahli, selama satu jam pertama setelah makan, kadar gula darah biasanya meningkat karena tubuh mendapat suplai karbohidrat. Tapi, kemudian turun kembali karena diambil oleh tubuh untuk menghasilkan energi.
Bila dari hasil pemeriksaan diketahui kadar gula darah Anda tinggi, sebaiknya segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan obat diabetes atau bila dirasa perlu akan mendapatkan suntikan insulin. Penyakit DM yang tak ditangani dengan baik akan mengakibatkan komplikasi ke berbagai organ, mulai dari ginjal, jantung, mata, telinga, dan saraf. Bukan hanya itu, aktivitas seksual dan daya tahan tubuh akan turun.
Selain obat dokter, perubahan gaya hidup dan pola makan juga akan memperbaiki metabolisme tubuh dan kerja insulin. Menurut para ahli gizi, tidak ada diet khusus bagi penderita DM. Yang penting, makan dengan gizi seimbang, ada karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, bakmi, bihun, kentang, atau sereal. Lengkapi dengan protein tapi jangan yang berlemak. Juga dengan sayur dan buah sebagai sumber serat yang dapat memperlambat pemecahan, pelepasan, dan penyerapan gula sehingga kadar gula darah tidak meningkat dengan dengan drastis. Makan yang manis-manis boleh saja asalkan tidak melebihi kalori yang disarankan.
Selain mengatur pola makan, penderita DM juga perlu menaati jadwal makan, yakni makan 3 kali sehari dengan waktu yang teratur. Karena denagn demikian, tubuh mendapat pasokan yang teratur sehingga mencegah terjadinya hipoglikemia (tubuh mengalami kekurangan gula) yang dapat berakibat syok sampai pada kematian.
[ Sumber artikel Buku Food Cures Intisari & Gramedia ]

Terapi yang terbaik adalah terapi dengan sistem DiSystem yaitu terapi dari Jasmani dan Rokhani segera dapatkan disini